• Jelajahi

    Copyright © GATOT KACA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    PT

     


    Orang tua dan Murid beserta aktivis serta Tokoh Masyarakat Menggeruduk,kantor dinas pendidikan, kantor DPRD dan kantor Bupati Deli Serdang

    Rabu, 08 Oktober 2025, 11:14 WIB Last Updated 2025-10-08T18:14:06Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Orang Tua Murid dan Aktivis Gruduk Dinas Pendidikan Deli Serdang: Protes Penutupan Tiga Sekolah Dasar

    Lubuk Pakam, 8 Oktober 2025 — Ratusan orang tua murid bersama sejumlah aktivis pendidikan mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Rabu (8/10/2025). Aksi ini dipicu oleh kebijakan “grouping” sekolah dasar yang justru berujung pada penutupan tiga sekolah, termasuk SDN 101778, yang selama ini menjadi tempat belajar anak-anak warga sekitar.
    “Kami bukan menolak program grouping, tapi jangan semua sekolah ditutup. Satukan saja di lahan yang sama, biar anak-anak tetap bisa belajar di lingkungan mereka sendiri,” tegas Noval, salah satu perwakilan orang tua murid kepada Posmetro Medan di lokasi aksi.

    Massa diterima oleh Plt. Kasi Kelembagaan Sarpras SD Dinas Pendidikan Deli Serdang, Arif Budiman, yang menyatakan bahwa aspirasi para orang tua akan dibahas lebih lanjut. “Bapak dan ibu nanti akan kami undang kembali untuk mendiskusikan solusi bersama,” ujarnya di hadapan massa.

    Namun, karena tidak berhasil bertemu langsung dengan Kadis Pendidikan Deli Serdang, Yudi Hilmawan, massa kemudian melanjutkan aksi ke Gedung DPRD Deli Serdang. Di sana, mereka diterima oleh Meri Alprida Sitepu, Ketua Komisi I DPRD Deli Serdang dari Partai Demokrat.

    “Kami akan menyampaikan seluruh aspirasi dan keluhan bapak-ibu kepada Ketua DPRD. Pekan depan akan dijadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait,” ujar Meri kepada perwakilan massa.
    Tak puas sampai di situ, massa kemudian bergerak ke Kantor Bupati Deli Serdang. Suasana sempat memanas akibat tindakan arogan oknum Satpol PP yang dinilai melakukan intimidasi terhadap peserta aksi. Ketegangan baru mereda setelah Asisten Pemerintahan, Zeilan Abidin Hutagalung, turun langsung menemui dan menerima aspirasi warga.

    Dalam tuntutannya, massa mendesak agar pemerintah daerah memeriksa aliran dana BOS SDN 101778, serta menonaktifkan kepala sekolah yang dinilai tidak profesional dan tidak transparan ujar subagio salah satu aktivis yang sering di panggil bung Giok
    . “Kepala sekolah itu bahkan melarang wali murid merekam atau memfoto rapat sekolah, padahal kami hanya ingin tahu apa yang sedang dibahas,” ungkap Johan Merdeka, salah satu aktivis pendidikan.

    Sementara itu, Bung Daud dan Bung Johan Merdeka menilai Dinas Pendidikan Deli Serdang telah gagal menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman. “Kebijakan mereka justru menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Ini bukti ketidakmampuan dalam mengelola sistem pendidikan dasar di daerah,” ujar mereka tegas.

    Para peserta aksi berharap Bupati Deli Serdang turun tangan langsung dan menindaklanjuti aspirasi ini secara serius. “Kami hanya ingin anak-anak kami tetap bisa sekolah dengan tenang, tanpa harus jadi korban kebijakan yang tidak jelas,” tutup Noval dengan nada kecewa.(Red/Tim)
    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini

    NamaLabel

    +