Semarak Penutupan Karutan Cup 2025, WBP Rutan Labuhan Deli Raih Penghargaan
Labuhan Deli, Kamis, 3 Juli 2025 — Semangat kebersamaan dan pembinaan karakter tampak kuat dalam penutupan ajang Karutan Cup 2025 yang digelar di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Labuhan Deli. Kegiatan yang telah berlangsung selama beberapa waktu ini ditutup dengan meriah melalui pemberian penghargaan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang berprestasi.
Kepala Rutan Labuhan Deli, Eddy Junaedi, yang hadir langsung di tengah para WBP dan petugas, menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba Sepak Takraw dan Tenis Meja. Ia menyampaikan bahwa ajang Karutan Cup bukan hanya sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga media pembinaan yang menyentuh aspek mental, fisik, dan sosial.
"Karutan Cup ini bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi bagaimana kita semua belajar disiplin, menjalin kebersamaan, dan menggali potensi positif. Ini adalah bagian dari proses pembinaan untuk kehidupan yang lebih baik ke depan," ujar Eddy Junaedi.
Acara penutupan berlangsung penuh semangat dan haru. Sorak sorai para peserta dan tepuk tangan dari petugas menciptakan suasana meriah dan menyentuh. Kegiatan ini sekaligus memperlihatkan komitmen Rutan Labuhan Deli dalam memberikan ruang produktif bagi para WBP.
Tegas dan Terbuka: Rutan Kelas I Medan Labuhan Bantah Isu Jual Beli Kamar
Sementara itu, menyikapi isu yang sempat beredar di masyarakat, pihak Rutan Kelas I Medan Labuhan melalui Kepala Pengamanan Rutan, Asrol Ardian Harahap, menegaskan bahwa tidak ada praktik jual beli kamar atau ruang tahanan di lingkungan rutan.
"Kami pastikan informasi tersebut tidak benar. Kami sudah memiliki sistem pengaduan yang transparan dan terintegrasi, yakni E-Lapor, yang terkoneksi langsung dengan Inspektorat Jenderal Kemenkumham dan di bawah koordinasi Menko Polhukam," tegas Asrol.
Ia juga menjelaskan bahwa masyarakat dapat menyampaikan laporan melalui berbagai kanal, seperti nomor pengaduan resmi, media sosial, hingga saluran pengaduan di tingkat kantor wilayah. Di lingkungan rutan sendiri, tim penanganan laporan juga telah dibentuk untuk menjamin keterbukaan dan akuntabilitas.
Pernyataan ini turut diperkuat oleh testimoni salah satu WBP, Budi, yang menyebut dirinya tidak pernah dimintai uang saat masuk ke blok hunian.
"Saya tidak bayar, tidak dimintai uang, dan tidak pernah dengar juga soal jual beli kamar. Semua berjalan sesuai aturan," ujar Budi kepada awak media.
Melalui klarifikasi ini, pihak Rutan Kelas I Medan Labuhan berharap masyarakat tetap memberikan kepercayaan terhadap integritas dan komitmen lembaga dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang bersih, humanis, dan berorientasi pada pembinaan.
(TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar